IMK #1: Situs Pemerintah yang Tidak Benar-Benar Mobile-Friendly

Yak, setelah sekian lama tidak memposting di blog ini, akhirnya mendapat tugas untuk memposting mengenai bad/good usability suatu aplikasi. Postingan ini untuk memenuhi tugas matakuliah IMK (Interaksi Manusia dan Komputer), ya, matakuliah yang secara garis besar fokus mengenai UX (user experience) yaitu bagaimana agar suatu aplikasi bisa digunakan dengan “nyaman” oleh pengguna.

Oke, Back to main topic.

Di zaman sekarang ini masyarakat modern sudah dapat dipastikan memiliki perangkat mobile, baik itu smartphone, tablet, dll. Oleh karenanya, para pengembang web tentunya akan memikirkan bagaimana cara menampilkan situs mereka di perangkat mobile agar pengguna merasa nyaman dan tidak kesulitan saat mengakses situs mereka. Apabila suatu situs memiliki tampilan tersendiri untuk perangkat mobile, maka sudah dipastikan situs tersebut mobile-friendly.

Iseng-iseng saya mencoba mengakses beberapa situs pemerintah dan yang pertama kali saya kunjungi adalah situs http://indonesia.go.id (situs portal NKRI). Oke dari sini mulai menarik, memang benar kalau situsnya memiliki tampilan untuk perangkat mobile, tapi walau begitu tidak benar-benar mobile-friendly. Kenapa demikian? Berikut ini saya coba jabarkan hal-hal apa saja yang membuat situs tersebut tidak benar-benar mobile-friendly.

1. Gambar pada carousel yang terpotong
screenshot_2016-09-14-12-08-39Yup, mungkin ini bukan suatu masalah besar yang bisa menganggu web. Akan tetapi, gambar yang terpotong seperti ini tentu saja sangat tidak enak dipandang mata. Seharusnya, bisa saja gambar itu diatur dengan width yang 100% supaya bisa fit jika dibuka melalui perangkat mobile.

2. Gambar yang terpotong, tulisan pada gambar tidak dapat terbaca semua.
screenshot_2016-09-14-12-09-29Oke, yang ini nih, sangat menganggu dan yang seperti ini membuat informasi yang ingin diberikan menjadi tidak sampai ke pengguna yang melihat.

3. Tiga tombol “Selengkapnya” yang letaknya tidak tepat.
screenshot_2016-09-14-12-09-44Nah ini juga masalah yang bukan sepele. Penempatan tombol menjadi tidak pada tempatnya jika diakses melalui perangkat mobile. Kalau kalian ingin tahu sebenarnya tombol ini buat apa, ini nih tampilannya jika diakses melalui PC.
idn2Terlihat bedanya bukan? Mungkin tidak akan masalah jika pengguna mengakses melalui PC/Laptop, namun kalau di perangkat mobile bisa saja pengguna kebingungan apa gunanya tiga tombol tersebut.

4. Tulisan yang melebihi batas screen

screenshot_2016-09-14-12-10-13Yap, lagi-lagi masalah penempatan. Seharusnya pengembang web sudah seharusnya memikirkan masalah penempatan yang seperti ini. Normalnya, seharusnya kedua kolom tulisan itu ditempatkan atas ke bawah bukan menyamping.

5. Kotak pencarian yang terlalu kecil dan pilihan kategori pencarian yang terkesan tidak rapih.

screenshot_2016-09-14-12-09-16Mungkin beberapa pengguna tidak terlalu mempermasalahkan ini, tapi sebenarnya kotak pencarian yang baik untuk perangkat mobile itu adalah memanjang dari kiri ke kanan (width = 100%, bisa diberikan padding) agar lebih terlihat rapih. Selanjutnya terdapat menu dropdown untuk memilih kriteria pencarian, namun begitu banyak kriteria yang diberikan dan menurut saya terkesan tidak rapih.

6. Screen view yang tidak fit 100%
screenshot_2016-09-14-12-10-36

Yap, sekali lagi ini juga masalah pada penempatan kotak pencarian. Screen view menjadi tidak 100% dikarenakan kotak pencarian terlalu memojok ke kanan, sehingga menyebabkan ada ruang berlebih di sebelah kanan.

Jujur saja, saya agak kecewa dengan situs yang seperti ini apalagi ini merupakan situs milik pemerintah yang seharusnya bisa dibuat lebih baik dan lebih ‘wow’ daripada ini.

Ya cukup sekian pembahasannya, saya yakin suatu saat nanti situs http://indonesia.go.id bisa menjadi lebih super lagi. Terima kasih bagi yang sudah membaca :).

[PENKOM] Belajar ‘Ngoding’ Gratis di Codeacademy dan Code.org

Nah, kali ini saya ingin menunjukkan situs gratis yang sangat berguna bagi kalian yang ingin mempelajari berbagai metode ngoding dengan interkatif yang sangat mudah untuk dipahami.

Codeacademy.com

codeacademy.comPertama, Codeacademy.com merupakan situs gratis yang menyediakan pembelajaran HTML/CSS, JavaScript, Phyton, PHP, Ruby, dan jQuery dari dasar hingga ke tingkat sulit.

Baca lebih lanjut

[PENKOM] Software Utilitas Smartphone HTC Explorer A310e + Tentang Kompresi File

Kenapa kompresi file .jpg lebih besar daripada file . docx?

Dikutip dari HowStuffWork.com

In most languages of the world, certain letters and words often appear together in the same pattern. Because of this high rate of redundancy, text files compress very well. A reduction of 50 percent or more is typical for a good-sized text file. Most programming languages are also very redundant because they use a relatively small collection of commands, which frequently go together in a set pattern. Files that include a lot of unique information, such as graphics or MP3 files, cannot be compressed much with this system because they don’t repeat many patterns.

Terjemahan: Setiap bahasa di dunia, seringkali huruf atau kata tertentu muncul bersamaan dengan pola yang sama. Karena sering terjadinya pengulangan huruf atau kata tersebut, berkas berbentuk teks dapat dimampatkan lebih baik. Penyusutan kurang lebih 50 persen dari ukuran awal adalah ciri khas pemampatan berkas teks yang bagus. Sebagian besar bahasa pemrograman hanya memiliki sedikit koleksi perintah sehingga perintah itu selalu diulang-ulang dengan pola tertentu. Berkas yang berisi bermacam-macam informasi unik, misalnya grafik atau berkas MP3, tidak bisa terlalu dimapatkan dengan sistem seperti ini karena berkas tersebut jarang melakukan pengulangan pola-pola. Baca lebih lanjut